Materi 1: sejarah zaman megalitikum
Pengertian Zaman Megalitikum
Pengertian zaman megalitikum adalah zaman dimana manusia telah bisa membuat hasil kebudayaan yang terbuat dari bahan batu batu besar. Disebut kebudayaan Megalitikum karena semua alat yang digunakan atau dihasilkan merupakan berasal dari batu-batu berukuran besar. Kemudian secara etimologi, Megalitikum berasal 2 kata dalam bahasa Yunani yakni "Mega" dan "Lithos". Mega artinya besar dan Lithos memiliki makna batu.
Jenis Manusia Zaman Megalitikum
Ada dua jenis manusia purba pada zaman Megalitikum yaitu jenis Mongoloid dan Australomelannesid. Kenapa bisa ada dua? Karena manusia purba yang ditemukan pada zaman ini berbeda-beda di setiap daerah dan tidak ditemukan rangka manusia purba yang benar-benar utuh.Berdasarkan bukti temuan yang sudah dilakukan oleh para arkeolog, dapat disimpulkan bahwa manusia purba yang berhasil ditemukan di Indonesia bagian barat sama dengan manusia purba yang ditemukan di Asia Tenggara (ciri-ciri Mingoloid). Sementara itu, di Indonesia bagian timur manusia purbanya lebih condong ciri-cirinya seperti Australomelanosid.
Ciri Kehidupan Manusia Purba Zaman Megalitikum
Kehidupan manusia purba Zaman Megalitikum sudah mulai memproduksi bahan makanannya sendiri, jadi tidak hanya menggunakannya saja tetapi sudah bisa mengolahnya. Penemuan-penemuan baru pada zaman ini yaitu penguasaan sumber sumber alam, misalnya menemukan tumbuhan yang bisa diolah dan sudah bisa menjinakkan hewan. Tetapi, kebiasaan untuk berburu hewan di hutan tetap dilakukan.
Kehidupan sosial zaman megalitikum mereka hidup pada kelompok-kelompok yang besar, hal tersebut terjadi karena sudah adanya pertanian dan peternakan sehingga populasi penduduk yang menetap semakin bertambah. Ditambah lagi makanan yang tersedia lebih banyak, sehingga kehidupan sosial zaman megalitikum lebih tertata rapi dan mereka menetap, tidak berpindah dari suatu tempat ke tempat lain.
Cara Hidup Manusia Zaman Megalitikum
Manusia zaman megalitikum sudah banyak melakukan kegiatan pada kehidupannya atau bisa dikatakan sudah memiliki banyak aktivitas, seperti bercocok tanam dan mengumpulkan makanan. Kehidupan manusia zaman Megalitikum memiliki ciri-ciri utama, yaitu mereka sudah bisa membuat hasil kebudayaan dari bahan batu batu berukuran besar.
Sementara itu, kehidupan zaman Megalitikum di Indonesia meninggalkan beberapa bukti keberadaannya. Beberapa bukti meliputi 19 situs Megalitikum yang terdapat di Sumatera Utara. Situs ini berbentuk kumpulan patung yang dibuat dengan dipahat. Kemudian bukti lain adalah kegiatan membuat batu besar yang bertujuan memperingati kematian orang penting di Nias. Bukti ke tiga yaitu kegiatan kubur batu yang berlangsung di Sumba Nusa Tenggara Timur, kegiatan ini masih dilakukan di beberapa perkampungan disana.
Kepercayaan Zaman Megalitikum
Setidaknya ada 3 kepercayaan yang dianut pada zaman Megalitikum, diantaranya yaitu Animisme, Dinamisme dan Totemisme. Kepercayaan animisme artinya mereka menyembah roh-roh nenek moyang mereka. Manusia purba zaman ini beranggapan bahwa setiap benda baik hidup atau mati pasti mempunyai roh. Roh atau bisa disebut nyawa para leluhur mereka seperti kepala suku, pendeta, dll, dianggap suci dan wajib disembah.
Kepercayaan selanjutnya dinamisme artinya mereka menyembah benda-benda yang dianggap memiliki kekuatan gaib seperti keris dan keris. Benda-benda tersebut dipercaya dapat memberikan pengaruh baik bagi kehidupan masyarakat. Kemudian Tetonisme artinya menyembah binatang-binatang tertentu yang memiliki kekuatan lebih dari manusia, seperti harimau, buaya, gajah dan lainnya.
Kesimpulan
Sejarah Zaman Megalitikum adalah masa dimana manusia telah bisa membuat hasil kebudayaan yang terbuat dari bahan batu batu besar. Manusia yang hidup pada masa ini sudah mengenal sistem kepercayaan. Kepercayaan atau agama yang dianut adalah menyembah para arwah / roh nenek moyang mereka. Munculnya kepercayaan disebabkan karena pengetahuan di zaman megalitikum sudah berkembang ke arah kemajuan.
Peninggalan Zaman Megalitikum
Peninggalan sejarah zaman Megalitikum masih dapat kita lihat sampai sekarang, contohnya dari suku yang ada di Indonesia masih menggunakan hasil kebudayaan Megalitikum. Berikut ini beberapa peninggalan kebudayaan pada zaman ini.
- Peti Kubur atau Waruga, peninggalan ini merupakan peninggalan dari Minahasa sejak zaman Megalitikum.
- Meja dari batu atau bisa disebut juga Dolmen, fungsinya sebagai tempat untuk sesaji pemujaan.
- Patung atau arca batu yang terbuat dari batu, berbentuk binatang dan manusia.
- Bangunan bertingkat atau bisa disebut Punden Berundak. Dari bentuk tersebut merupakan sebagai tempat pemujaan
Dalam sejarah zaman Megalitikum orang-orang yang hidup pada saat itu sudah mengetahui dan melakukan ternak dan bercocok tanam. Mereka yang hidup sudah melakukan food producing atau mengolah makanannya sendiri. Manusia zaman Megalitikum sudah melakukan kegiatan pertanian, tetapi masih primitif. Hal ini karena mereka masih menggunakan tanah kering untuk lahan pertanian. selain itu tanah yang telah digunakan ditinggalkan begitu saja, tidak digunakan untuk pertanian lagi.
Materi 2: sejarah zaman neolithikum
Pengertian Zaman Neolitikum
Zaman Neolitikum atau zaman batun muda merupakan fase atau tingkat kebudayaan pada zaman prasejarah yang memiliki ciri-ciri berupa unsur kebudayaan, seperti peralatan dari batu yang diasah, pertanian menetap, peternakan dan pembuatan tembikar. Pada zaman ini telah hidup jenis Homo sapiens sebagai pendukung kebudayaan zaman batu baru. Mereka mulai mengenal bercocok tanam dan beternak sebagai proses untuk menghasilkan atau memproduksi bahan makanan. Hidup bermasyarakat dengan bergotong royong mulai dikembangkan.
Materi 3: sejarah zaman paleolitikum
Pengertian Zaman Paleolitikum
Zaman Paleolitikum atau zaman batu merupakan sebuah fase kehidupan manusia di mana kebudayaan dan teknologi yang dimiliki oleh manusia purba masih sangat sederhana. Zaman batu tua ini diperkirakan berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Pada periode ini, terdapat beberapa jenis manusia purba yang sudah hidup dan menetap di permukaan bumi. Fosil-fosil dari manusia purba tersebut awalnya ditemukan di dekat aliran sungai Bengawan Solo. Jenis manusia yang berada pada zaman ini adalah Pithecanthropus Erectus, Homo Wajakensis, Meganthropus Paleojavanicus, dan Homo Soloensis.
Komentar
Posting Komentar